Contoh :
101.111
- Bagian sebelah kiri tanda koma (101) : penghitungan dari bit paling kanan ke kiri
101 = 1.20+0.21+1.22=5
- Bagian sebelah kanan tanda koma (111) : penghitungan dari kiri ke kanan
111= 1.2-1+1.2-2+1.2-3 = 1/2+1/4+1/8=4/8+2/8+1/8=7/8
sehingga 101.111= 5 7/8
Keterbatasan Pecahan Biner :
- Tidak dapat merepresentasikan bilangan 1/3, 1/5 ..... secara eksak
- Dapat merepresentasikan secara eksak bila berbentuk X x 2y
- Bilangan lain harus mengulangi representasi bit berkali-kali
V=
(-1)s+M x 2E
Dimana:V = Nilai Real
s = Tanda , S=0= positif, S=1= negatif
M = Bilangan pecahan
E = Eksponensial
Kode Biner Floating Point :
3 kasus Floating Point :
- Normalized : bila bit exp != 000...000, exp != 111....111
E = exp - bias
- exp: nilai unsigned yang dikonversikan langsung dari exp
- bias : nilai bias = 2k-1-1, dimana k adalah banyaknya bit exp
# single precision : bias = 127, e= 1 s/d 254, E = -126 s/d 127
# double precision : bias =1023, e=1s/d 2046, E= -1022 s/d 1023
Signifikan M adalah bilangan pecahan
M = 1 + f
# pecahan f = 0.xxx...x2, dimana x adalah bit-bit pada frac
# M berkisar antara 1.0 (frac= 000 ... 0) s/d 2.0 - ɛ (frac = 111... 1)
- Denormalized : bila bit exp = 00....000 (semuanya 0)
Nilai kode
# eksponen E= 1- bias
bias = 2k-1-1, dimana k adalah banyak bit exp
# signifikan M=f
pecahan f = 0.xxx....x2, dimana x adalah bit-bit pada frac
- Nilai khusus :
#positif + ∞ bila s=0 dan negatif -∞ bila s=1
bila bit exp=1111....1111(semuanya 1), frac != 000...0 disebut Not-a-Number (NaN)
0 komentar:
Posting Komentar